Minggu, 21 Februari 2016

Windu , Rindu

Delapan tahun sudah kau berlalu tanpa terasa. Delapan pergantian malam tahun baru kau tiada. Tak terasa kini hadirmu yg dahulu berharga sebelum akhirnya aku kembali mencari jejakmu,diantara kawan lama yang pernah kau injak lantai rumahnya,diantara banyak no handphone yg dulu kau nyatakan sebagai rumah keduamu,diantara sesak kenangan yang tak pernah sedikitpun kucoba lupakan aku kembali mencarimu.

Masihkah kau ingat pelukan terakhir yg dulu pernah kau sempatkan sebelum kepergianmu?! Begitu berkesan hingga hari ini masih tersimpan senyum wajahmu diantara sempit hatiku kala tertindih hati yang lain. Senja dikala hujan gerimis yang kala itu menemani kau menangis sehingga samar tetes air matamu,membasahi hati yang kala itu terbakar oleh kabarmu. Ya,hari ini kembali mencarimu.

Dimana kau saat ini?! Ketika hati merindu,asa tertusuk hampa tertindih lara yang tak bisa dihindari. Mendekap setiap malam dalam harap tanpa kemungkinan. Maaf,aku kembali mengingatmu bersama mimpi tadi malam yang kubawa sadar untuk kemudian kusimpan. Masihkah engkau tentang malam?! Tentang segala keindahan diluar nalar setiap nocturnal. Ya,hati ini kembali mencarimu.

Demikian segenap rindu dan segenggam angan yang tak terjamah sewindu sudah. Sudahlah,aku takkan menghampirimu. Mata hatiku masih saja buta terluka hati yang lain. Kusampaikan rindu ini agar kau tahu,saat ini dunia sedang tak bersamaku. Semoga kau bahagia saat ini,bersama setiap hati yang selalu mengeja namamu dalam doa selama delapan tahun belakangan.

2008-2016 M.R.P
Salam Rindu untuk Tanah Batak!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar