Rabu, 20 Januari 2016

Terbentur Senja

Bukan engkau alasan mengapa aku menulis.
Ribuan halaman pun takkan habis bercerita tentang engkau.
Melainkan bagaimana aku mengiris perih dalam tiap goresan luka yg kau torehkan hingga tanpa sadar air mataku jatuh diatas kertas yg hanya terbebani sebuah penghapus.
Jangan pernah kau tanyakan dimana aku menggenggam penaku,ketika itu aku bahkan tak lagi sanggup menulis tentang bagaimana cerita kita yg kau akhiri dengan senyummu.
Ya,jelas bukan engkau.

Bukan engkau yang kucari dalam setiap langkah yang kutapaki.
Aku terus berjalan melangkah ditempat yang sama dengan suasana berbeda.
Melainkan banyak kebiasaan yang dulu pernah dan sering kita lakukan bersama dan kini tiada.
Membiasakan diri terbiasa terhadap hilangnya kebiasaan takkan semudah kau meludahi bau sampah yang hanya bisa menunggu untuk terbakar hingga mengering,hangus dan tak bersisa.
Ya,jelas bukan engkau.

Bukan engkau yang kuharapkan kembali.
Menunggumu hanya akan membuang waktu percuma yang terasa lama hingga lanjut usiaku.
Melainkan kebahagiaanku yang dulu pernah kugenggam hingga akhirnya kau datang merenggut dan merampas seluruh mimpi dan kebahagiaanku hingga kemudian kau buang jauh ke dalam lubang hitam yang sekilas nampak tak bertepi.
Bisakah kudapatkan kembali kebahagiaanku?!
Ya,bukan padamu aku meminta.

Bukan engkau pula yang kuharapkan pergi.
Perihnya luka yang kau toreh dalam setiap hembus nafasku,begitu kuat meyakinkanku bahwa aku tak pernah mengenalmu.
Melainkan sakit,perih,luka,benci dan rindu padamu yang harus kutelan dalam mimpi dan membangun kenyataan bahwa memaafkanmu akan mengobati setiap rasa yang pernah terjatuh.
Ya,jelas bukan engkau.

Kali ini,untuk terakhir kalinya aku memohon maaf jika aku pernah sedikit mengisi masa lalumu yang harusnya tak pernah terjadi.

Selasa, 19 Januari 2016

Kembali dan tersenyumlah!!

Berhentilah mengeluh!!
Hidup adalah tentang apa yang kau pilih kemudian kau jalani.
Adalah bagaimana caramu meletakkan sabar dalam setiap kesalmu.

Berhentilah menangis!!
Hidup adalah tentang setiap kemungkinan yang kau ciptakan hingga akhirnya kau ingkari.
Adalah bagaimana caramu menutupi setiap goresan luka yang kau torehkan lewat pecah matamu.

Berhentilah menyesal!!
Hidup adalah tentang segala yang kau perbuat terhadap celah diantara cermin.
Adalah bagaimana caramu menarik nafas dalam setiap langkah kecewamu.

Mulailah tersenyum!!
Hidup adalah tentang segala proses dalam mencapai tujuan.
Adalah bagaimana kau menahan diri atas setiap keluhan yg terurai lewat air mata dan penyesalanmu.

Kembalilah tersenyum!!
Kembali dan tersenyumlah!!

Minggu, 10 Januari 2016

Sajak Setengah Ngantuk

Detik ini,ditengah pagi yang datang diantara tidur nyenyak banyak jiwa yang terselimuti mimpi beralas angan,
Ketika mataku masih saja terbuka melihat cahaya yang melesat masuk di pelupuk hati yang masih saja menyimpan harapan akan cerahnya hari selasa,
Hari dimana aku tak sanggup berjalan tanpa indah matamu yang menjadi penopang bagi setiap langkahku,
Tuhan,bolehkah aku sedikit berbicara?!

Malam ini,tengah malam dimana bulan mulai lelah menyinari lelap setiap hati yang terlalu bersemangat menyiapkan pulasnya,
Ketika pikiranku jauh melayang diantara kertas putih yang terlalu pasrah untuk ternoda berbagai macam goresan warna tinta,
Aku terbangun diantara dengkuran penghuni kost-an hanya untuk sedikit mengingat senyum terindah yang kau lempar sabtu lalu,
Tuhan,maafkan aku yang secara sengaja mencuri bayang wajahnya!!

Hari ini,setelah berhasil menyelesaikan malam tanpa terlelap,dengan sengaja pula aku tak ingin menghabiskan hari bersama kasur,
5 gelas kopi hitam habis kuseduh dengan sedikit campuran gula agar tak terlalu manis dan tak terlalu panas,
Ya berharap saja nama lengkapmu yang akhirnya kutahu dapat menambah nikmatnya kopi dan menghangatkan pagi hingga malamku nanti,
Tuhan,aku bersyukur hari ini terasa sangat indah.

Besok pagi,akan dengan sigap ku terbangun menjejal mata,mendorong setiap langkah dengan bayangmu agar cepat kulihat senyummu,
Mungkin,besok merah wajahku akan menyapa pagimu yang kau rasa biasa namun tidak bagiku.
Dan mungkin juga,setiap halaman kertas dibuku yang sengaja kubeli akan selalu kusimpan wajahmu sebagai template agar selalu mewarnai tulisanku,
Tuhan,terima kasih,karyamu indah kurasa.

(N.O)