Kamis, 17 Desember 2015

Puisi Untukmu

Untuk langit,
Tidakkah kau merasa terlalu angkuh?!
Kau tempatkan dirimu agar tak satupun menggapaimu,
Bahkan tetesan air mata-ku yg menguap pun tak sampai kepadamu,
Kau terlampau jauh dari setiap harapan yg ingin menyentuhmu...

Untuk laut,
Sadarkah jika kau terlalu munafik?!
Kau biarkan setiap mimpi menjadi khayalan,
Kau biarkan setiap hati dapat menjamahmu,
Dan ketika kau bosan,kau tenggelamkan setiap mimpi dari hati yang meyakinimu...

Untuk gurun,
Sudahlah,kau terlalu kejam!!
Kau suguhkan jenuh dalam setiap perjalanan,
Kau suguhkan indah kepalsuan fatamorgana,
Hingga kemudian kau hentikan langkahku menuju indahmu yang kini ku tahu tak nyata...

Dan untukmu,
Aku tak pernah tahu apa yang harus ku katakan,
Aku bahkan tak menyangka bahwa kau adalah fatamorgana yg terlalu sulit untuk kuraih ketika aku tenggelam di dasar harapan,
Mencintaimu,adalah sia-sia yang setengah mati...

Selasa, 15 Desember 2015

Semoga Kau Tahu!!

Andai aku tahu....
Bahwa membaca akan lebih mudah daripada memahami,
Bahwa melihat akan lebih mudah daripada meraba,
Mungkin aku tak perlu repot mengenalmu!!

Andai aku tahu....
Bahwa berjalan takkan se-lelah berlari,
Bahwa bermimpi akan lebih menyenangkan tanpa terjaga,
Mungkin aku tak perlu repot terbangun untuk mengejarmu!!

Andai aku tahu....
Bahwa siang dan malam menunjukkan dua sisi yang berbeda,
Bahwa matahari dan bulan akan saling menunggu tanpa berjumpa,
Mungkin aku takkan menunggu untuk janji yg tak bisa ditepati!!

Andai aku tahu....
Bahwa angin hanya akan memupuk api,
Bahwa lilin takkan mudah terurai,
Mungkin aku tak perlu repot menahan perih selama ini!!

TAPI;

Semoga kau tahu...
Sejauh mana rusa berlari,
Sepanjang sungai tanpa hilir,
Do'a-ku masih tentang engkau!!

Sabtu, 12 Desember 2015

Mimpi

Terlalu dingin,
Malam tiba membawa angin yang perlahan mendekap
Menjarah tiap tawa yang kadang resah dikala rindu
Merenggut rasa yang perlahan pergi setelah menyapa
Tanpa kau tahu,butiran embun ketika pilu ikut terjatuh..



Terlalu gelap,
Sudahkah engkau terlelap dalam canda di lain pelukan?!
Kembalilah bermimpi, walau tak habis dimakan fajar
Teruslah bermimpi, mengejar harapan walau tak nyata di hari siang



Kau lupa?!
Bukankah aku adalah isi dari mimpi terbesarmu?!
Bukankah kita pernah saling mengisi mimpi?!
Bukankah kau yg mengajakku untuk bermimpi?! 
Hingga pada akhirnya,



Kau lupa!!
Kau lupa hanya karena enggan menunggu
Kau lupa hanya karena enggan berjuang
Kau lupa hanya karena dia



Daun telingaku bahkan selalu masih berdengung
Mimpi yang dulu kau tawarkan takkan mudah rapuh
Seketika lelap tak mendapat nyenyak hati berseru
Bahagia dengannya akan kau tuju
Hingga kemudian,


Malam,
Menjadi satu-satunya alasan mengapa aku tak ingin lagi bermimpi....

Pelukan Dalam Hujan

Hujan....Benarkah?! Ataukah hanya khayalan?! 
Kurasa tidak, harum nafasmu masih bisa kuingat
Manis kecup bibirmu bahkan masih kurasa.


Hujan....
Ketika dedaunan menarik rantingnya untuk sejenak tertunduk
Ketika butiran hujan menutupi jarak pandang dengan kabut
Disitulah aku berhasil menggapaimu,
Dengan peluk penuh penyesalan bahwa kau tak lagi milikku.


Akhirnya hujan....
Jatuhkah air matamu diantara hujan?! 
Sebab basah kulihat wajahmu diantara hujan dan air mata
Adakah tersimpan sesal dalam tangisan?!
Adakah tangismu dalam penyesalan?! 



Bukankah aku datang hanya untuk kau peluk?! 
Peluklah,ketiadaan ini milikmu
Kudekap engkau beserta luka yang kubawa dalam tangismu
Hingga akhirnya hujan....
Melepas pelukmu,mengantarmu pulang.